Cara memilih bibit SAWIT dari BRONDOLAN
Katakuanyu.com – halo sahabat petani kelapa sawit, bertemu lagi dengan saya kuanyu, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit ilmu tentang cara memilih bibit kelapa sawit dari brondolan
Kebanyakan petani sawit biasanya lebih memilih untuk membeli bibit yang sudah tumbuh dari perusahaan sawit karena di anggap praktis dan tinggal tanam
Selain itu juga bibit yang berasal dari perusahaan telah terjamin kualitasnya, di mana telah melewati proses penyortiran baik dari segi kualitas hingga jenis kelamin kelapa sawit
Namun tidak ada salahnya kita mempelajari tentang cara memilih bibit sawit dari brondolan mengingat tidak semua petani mempunyai banyak uang untuk membeli sawit dari perusahaan
Untuk membahasnya secara jelas penulis telah merangkum beberapa point penting yang harus kita perhatikan ketika memilih bibit sawit brondolan, berikut ulasannya
1. memilih bibit berbongkol kecil
Cara pertama yang harus anda lakukan ialah memilih bibit berbongkol kecil, cara ini di lakukan untuk menghindari bibit sawit dengan biji buah yang besar tapi daging buah yang sedikit
Sawit dengan biji buah yang besar umumnya tidak terlalu di sukai oleh pembeli karena di anggap berkualitas rendah, selain itu juga bibit jenis ini sering terjadi pada bibit sawit liar
Untuk itulah kita harus memperhatikan besar dan kecilnya bonggol sawit, usahakan untuk memilih bonggol yang kecil dari bonggol yang ada
2. memperhatikan ketinggian pohon induk
Saat kita memilih bibit sawit dari brondolan sebaiknya memperhatikan ketinggian pohon induk, di mana pohon induk yang baik sudah setinggi 10 meter ke atas
Pohon sawit yang sudah setinggi 10 meter ke atas akan menghasilkan bibit yang jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit yang berasal dari pohon sawit setinggi 5 meter
Hal tersebut di karnakan pohon sawit yang sudah tinggi telah menghasilkan banyak buah sehingga kualitas bibitnya benar-benar bagus
3. memilih brondol yang masih segar
Salah satu hal penting yang harus di ketahui ketika memilih sawit dari brondolan ialah kesegaran brondol sawit tersebut
Brondol sawit yang sudah buram sebaiknya jangan di pilih karena sudah lama dan tidak akan menghasilkan bibit yang baik
Pilihlah brondol sawit yang masih segar dengan warna hitam pekat dan masih banyak serabut buahnya
Setelah itu lakukan penyemaian pada tanah berhumus tinggi, saran penulis tambahkan pupuk kompos agar tunas dapat muncul dengan cepat. Dan tunas akan lebih cepat tumbuh lagi jika di campurkan kotoran sapi alami tanpa proses pengolahan, di jamin akar sawit akan cepat tumbuh
Letakkan bibit di tempat yang tidak terlalu terkena sinar matahari langsung atau paling tidak anda membeli jaring untuk melindungi panas langsung dari sinar matahari
Brondol sawit yang sering terkena matahari langsung juga tidak bagus untuk pertumbuhan bibit, kecuali anda sering melakukan penyiraman pada bibit sawit anda
Untuk penyiraman sendiri di lakukan 2 hari sekali, yaitu pagi dan sore dan jangan lupa untuk memberikan nutrisi tambahan untuk bibit sawit anda
4. memilih brondol dari pohon sawit perusahaan
Cara yang keempat ini wajib anda lakukan untuk meminimalkan sawit dengan biji besar dan berdaging tipis, seperti yang penulis jelaskan di atas sawit jenis ini memang sering di temukan pada bibit sawit liar sehingga butuh pengawinan agar kualitas bibit dapat lebih baik
Sawit liar umumnya tidak di kawinkan seperti sawit perusahaan, itulah mengapa biji sawitnya lebih besar di bandingkan biji sawit perusahan selain itu juga buah bibit sawit liar sering tidak merata, ada yang berbuah dan ada yang tidak
Jadi intinya adalah pilihlah brondol yang berasal dari induk sawit perusahaan karena bibit mereka telah melalui serangkaian pengawinan dan penyeleksian
5. memilih sawit jantan dan betina
Setelah melakukan proses penyemaian yang cukup lama sekitar 7 bulan maka anda harus melakukan penyortiran jenis kelamin kelapa sawit
Penyortiran ini sangat penting untuk di lakukan agar anda tidak menanam sawit jantan yang tidak akan berbuah ketika di tanam
Ciri-ciri yang pertama bisa di lihat dari pungkak kelapa sawit yang lebar dan besar, itu artinya bibit sawit tersebut betina
Selain itu daun sawitnya mekar dan tidak menguncup, jika daunnya menguncup bisa di pastikan itu adalah sawit laki
Dan ciri selanjutnya bisa terlihat dari benang yang muncul dari tengah daun yang terbelah, jika ada melihat untaian benang pada tengah daun yang bercabang dua itu artinya bibit tersebut adalah betina
Mungkin hanya itu saja yang bisa penulis sampaikan untuk artikel kali ini, jika di rasa bermanfaat silakan bagikan artikel ini kepada petani sawit lainnya, sekian dari penulis dan selamat bertani
Penulis : Kuanyu
oh, bisa dibedakan antara jantan dan betina ya....
ReplyDeleteinformatif
Iya mas, bisa di bedakan antara jantan dan betinanya
Delete